TOSKOMI.COM || JAKARTA – Akademisi sekaligus pengamat politik Rocky Gerung menilai, perempuan menjadi golongan yang paling terdampak saat menyinggung data terbaru angka kemiskinan RI versi Bank Dunia.
Follow akun tiktok tiktok.com/@toskomitv
Sebagai informasi, laporan Macro Poverty Outlook 2025 yang dirilis Bank Dunia (World Bank) pada 10 April lalu menyebut bahwa 60,3 persen penduduk Indonesia hidup miskin, dilansir Kompas.com.
Dengan perhitungan angka kemiskinan tersebut, Bank Dunia mengelompokkan Indonesia sebagai kelompok ekonomi menengah ke atas (upper middle income country).
Masih mengacu pada data dari Bank Dunia, jumlah penduduk miskin di Indonesia berada di urutan keempat terbanyak dari sisi persentase di dunia.
Berikut rankingnya:
Afrika Selatan: 63,4 persen
Namibia: 62,5 persen
Botswana: 61,9 persen
Indonesia: 60,3 persen
Guatemala: 57,3 persen
Guinea Khatulistiwa: 57 persen
Armenia: 51 persen
Fiji: 50,1 persen
Georgia: 35,6 persen
Gabon: 34,6 persen
Kemiskinan Mengalami Feminisasi
Menyoroti data kemiskinan di Indonesia yang dirilis oleh Bank Dunia, Rocky Gerung menilai, perempuan yang paling rentan.
Menurutnya, sesuai kajian gender, kemiskinan sudah mengalami feminisasi atau Feminization of Poverty, yang menggambarkan bagaimana kemiskinan cenderung lebih banyak dialami oleh perempuan dibandingkan laki-laki.
Bahkan, mantan dosen filsafat Universitas Indonesia (UI) tersebut menyebut, perempuan menjadi proletar-nya kaum proletariat.
Hal ini dia sampaikan dalam tayangan yang diunggah di kanal YouTube Rocky Gerung Official, Kamis (12/6/2025).
Kemudian, Rocky Gerung menyebut bahwa kemiskinan yang rentan dialami perempuan ini merupakan beban dari gagalnya pemerintahan mantan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) selama dua periode. (Red)